Piknik di Jakarta: Menyusuri Taman Wisata Alam Hutan Mangrove (PIK) Pantai Indah Kapuk


Mungkin padatnya lokasi piknik di Jakarta seperti pantai Ancol atau kebun binatang kebanggaan Ragunan udah bikin bosan untuk didatangi di musim libur. Libur panjang kali ini gue sama sekali gak punya kesempatan buat ngebolang jauh. Gue merasa bosan banget kalau cuma menghabiskan waktu dengan ngejogrog seharian di dalam rumah. Gue terus putar otak dibantu dengan tante Google, kira-kira lokasi mana lagi yang apik buat di kunjungi di Jakarta. Ternyata ada banyak museum yang bisa di jadiin alternatif liburan tipis-tipis di kota tercinta kita ini. Sayangnya, kali ini gue lagi gak mood buat menghabiskan waktu di museum. Gue bener-bener pengen menikmati alam terbuka. Bermenit-menit mencari, Google pun menampilkan lokasi wisata alam yang oke buat gue datangin. Ini dia! Wisata alam hutan mangrove PIK (Pantai Indah Kapuk).


Salah satu spot yang menampilkan view sungai yang dikelilingi pohon bakau (manrove). Masih alami banget kan?

Oh iya guys, mangrove itu adalah bakau ya. Itu lho tanaman yang sangat dibutuhkan bumi untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan kadar oksigen lebih banyak. Sebelumnya juga udah pernah bahas di perjalanan gue waktu ke Pulau Pari Kepulauan Seribu (bisa lihat di siniapa aja fungsi tanaman satu ini.

Luasnya Areal Hutan Mangrove. Jembatan kayu ini ada diatas rawa-rawa lho ya...

Hutan mangrove ini biasa disebut dengan hutan mangrove PIK karena emang lokasinya berada di Pantai Indah Kapuk (kawasan utara jakarta). Kawasan dengan luas sekitar seribu hektar lebih ini dulunya dipatenkan sebagai cagar alam oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1936.

Lokasi wisata ini masih bisa dibilang baru walaupun udah mulai beroperasi dan resmi dijadikan tempat rekreasi di Jakarta. Entah sejak tahun berapa lokasi ini resmi dibuka, yang pasti ini masih terbilang baru. Yah kira-kira tahun 2015-an kali ya. Hutan mangrove ini sendiri sebenarnya udah ada lama tepatnya sejak jaman kolonial Belanda. Namun seperti yang gue bilang tadi, lokasi ini baru resmi dibuka sebagai lokasi wisata dengan berbagai fasilitas yang dibangun dan dikelola dengan baik untuk mendukung lokasi ini lebih nyaman bagi pendatang, seperti mushola, jembatan-jembatan, jalan setapak yang tersusun dari bambu sebagai media kita menyusuri hutan, toilet umum, wisata air seperti perahu dayung, tempat menginap seperti rumah pondok yang terbuat dari kayu, camping ground  dan juga cafetaria (tempat penjualan makanan).  

Berjalan di atas jembatan bamboo yang berderit. Kudu pelan-pelan dan hati-hati ya..

Gak nyangka kan kalau Jakarta kota metropolutan (eh maksudnya metropolitan deng, haha) masih punya lokasi wisata yang bisa diandalkan sebagai pelepas penat. Kawasan dengan pemandangan hijau yang teduh ini merupakan kawasan eko wisata yang jadi destinasi murah meriah dan cukup bisa membuang stres setelah padatnya aktivitas. Loe bisa menikmati hijaunya hutan bakau yang rimbun dan asri. Benar-benar memanjakan mata dan pikiran deh pokoknya! Di hutan ini, loe bisa ngelakuin banyak hal seperti misalnya camping, bermain sepeda air dan juga canoe-ing alias naik perahu menyusuri sungai bakau (rincian harga ada di akhir artikel ya!), bermain di jembatan gantung, atau bersantai di rumah pohon dan juga bersantai di hammock yang tersedia.

Mejeng dulu di rumah pohon :)


Lokasi wisata air


Areal bermain dan taman

Mamake Hammock-ing dulu :D

Rumah kayu atau pondok yang disediakan bagi yang mau bermalam di sini

Camping Ground

Selain bisa menikmati pemandangan alam yang masih asri, loe juga bisa datang kesini untuk hunting foto. Lumayan buat ngisi feed Instagram kan? hehe. Ada banyak spot keren yang bisa dijadikan lokasi narsis di sini, misalnya lorong menembus lebatnya hutan bakau dengan pemandangan danau disebelah kiri, pondok-pondok atau rumah kayu yang unik, dan juga taman. Kalau beruntung, selama menyusuri jalur bambu di atas air loe akan bertemu banyak biawak yang muncul ke permukaan air dengan berbagai jenis ukuran (gue lihat biawak tiga kali!). Biasanya yang berukuran besar akan terlihat mirip seperti buaya. Jangan panik, itu cuma biawak, hihi. Tapi harus tetap waspada lho ya!


Rumah-rumah pondok yang instaramable

Salah satu spot keren buat foto. Lokasinya di dalam hutan mangrovenya itu sendiri

>
Ini juga spot keren buat narsis lho. Gue boleh ikutan mejeng kan? :D


Tiket masuk wisata ini cukup terjangkau yakni Rp 25.000,- aja untuk per orangnya. Ada tambahan harga untuk yang bawa kendaraan. Khusus kendaraan mobil dikenakan biaya Rp 10.000,- sedangkan kendaraan motor dikenakan biaya Rp 5.000,- aja. Harga tiket tersebut tentunya digunakan untuk biaya perawatan taman mangrove ini. Lingkungan kawasan wisata ini terbilang bersih. Bahkan toiletnya pun nyaman digunakan. Mushola yang disediakan juga besar dan bagus untuk foto-foto, hehe. Untuk masuk ke lokasi wisata ini, jangan coba-coba menggunakan kamera DSLR kalau gak mau disuruh bayar Rp 1.000.000 lho ya. Karena lokasi wisata ini juga dikhususkan bagi yang mau foto pra wedding atau shooting. Jadi, ada harga khususnya sendiri. Kamera smartphone aja udah cukup kok :)

Gak perlu khawatir nyasar untuk menuju ke sini. Selain karena sudah adanya GPS atau k ojek online, menuju ke sini juga gak susah-susah amat kok.  Patokan paling gampang untuk ke sana adalah sekolah Budha terbesar se- Jakarta yakni Buddha Tzu Chi. Oh iya! Naik Transjakarta juga bisa lho! Biasanya ongkos tambahan diminta setelah turun di Halte Transjakarta Bandengan.

Nah, udah gak bingung lagi kan kalau musim liburan gak pergi kemana-mana?  Catat taman hutan mangrove ini ke list jalan-jalan loe. Buat yang mau berkunjung, berikut rincian harga yang gue dapat dari beberapa sumber:

Parkir
-Motor: Rp 5000
-Mobil: Rp 10.000
-Bus: Rp 50.000

Biaya Akomodasi
Tiket masuk
-Lokal: Rp 25.000
-Turis: Rp 125.000

Perizinan mengambil foto 
dengan kamera selain kamera ponsel/HP Rp 1.000.000 (bisa untuk 7 orang)

Tanam Mangrove:
-Paket wisata menanam mangrove Rp 150.000
-Paket menanam mangrove dengan papan nama instansi/ pribadi Rp 500.000

Sewa perahu
-6 orang: Rp 250.000 per perahu
-8 orang: Rp 350.000 per perahu
-Sewa canoe/perahu dayung Rp 100.000 per 45 menit

Penginapan
-Camping ground/rumah tenda seperti foto di atas Rp 300rb/malam max 2 org, kamar mandi luar
-Rumah tenda di atas air Rp 450rb/malam max 2 org, kamar mandi luar
-Villa mulai Rp 1.600.000 s.d. Rp 6.000.000

*Note: harga bisa berubah sewaktu-waktu


Sekian, jangan lupa piknik dan selamat mengeksplor!! ^_^
















Comments